24 Jun 2014

4 RAHASIA PARA HACKER WIFI YANG TAK INGIN KALIAN KETAHUI

Kamu menggunakan akses WIFI Access Point yang memiliki sistem encryption. Dan kamu pikir itu sudah aman bukan? Salah! Mereka menginginkan kamu para internet mania percaya kalau kamu sudah terlindungi dari sentuhan Hacker. Akhirnya pun dalam kondisi lengah dan rentan, mereka akan bekerja. Jadilah akun-akunmu menjadi jarahan mereka.
Nah untuk itu saya akan babarkan 4 hal yang para peng hacker WIFI tidak ingin kalian sadari selain daripada agar mereka kesulitan atau tidak mampu untuk menerobos masuk ke dalam komputermu atau Network mu.

1. Penggunaan hanya WEP Encryption saja untuk pengamanan jaringan wireless adalah suatu kesia-siaan dan bodoh. Karena WEP akan dengan mudah dibobol selang beberapa menit saja. Jelas hanya memberikan rasa aman yang palsu.
Bahkan hacker yang biasa-biasa saja, kelas teri pun bisa membobol WEP keamanan ini dalam beberapa menit. Namun begitulah Keadaannya. Belakangan ini sudah banyak orang yang mengatur ulang router wireless mereka dan merasa tidak repot jika hanya merubah enkripsi wireless mereka dari WEP biasa menjadi pengaman WPA2 yang lebih baru dan lebih kuat. Sungguh, memperbaharui router ke WPA2 itu mudah. Kunjungi saja website pusat pengembang router untuk mendapatkan instruksi.

2. Menggunakan filter jaringan MAC untuk mencegah device yang tak dikehendaki memasuki jaringan benar-benar tidak efektif dan mudah diatasi.
Segala IP dalam perangkat entah itu printer, sistem permaian elektronik, komputer, dll memilili kode unik pada jaringan interfacenya. Router akan meminta izin atau penolakan atas akses jaringan (network acces) di komputer. Kemudian router jaringan memeriksa MAC address yang meminta akses masuk itu. Ini terlihat urutan yang sempurna bukan untuk jalan pengamanan. Namun ternyata hacker dapat memalsukan atau membuat "spoof" (istilahnya tipuan) dengan memakaikan alamat-alamat web/ web address yang bisa disetujui. Semua yang mereka perlu lakukan adalah menggunakan sebuah program wireless "packet capture" untuk mengendus (menguping) pada trafik wireless dan melihat mana alamat MAC yang melintasi jaringan. Mereka bisa mengubah MAC address agar cocok dengan salah satu yang diizinkan.

3. Menonaktifkan fitur router Remote Administration merupakan jalan yang sangat efektif dalam upaya mencegah hacker mengambil alih jaringan wireless.
Banyak sudah router jaringan yang mempunyai program pengaturan untuk mengelola dan mengawasi router via wireless. Ini artinya administrator dapat dengan mudah mengakses router itu tanpa harus berada di depan komputer utama/pusat yang terhubung langsung dengan kabel ethernet. Meskipun dengan begini mempermudah akses administrator namun disisi lain para hacker pun dimungkinkan dapat mengakses jaringan itu dan merubah pengaturan sesuai keuntunga mereka. Kami menyarankan untuk fitur "allow admin via wireless" dinonaktifkan, supaya hanya seseorang yang berwenang penuhlah yang dapat memiliki akses penuh pula untuk pengaturan jaringan internet.

4. jika kalian menggunakan fasilitas hotspot wifi umum/publik, berarti kalian adalah target pembajakan jaringan yang  mudah oleh "para penengah".
hacker pasti akan menggunakan suatu alat untuk menujukan eksistensinya dalam membajak, bisa dengan penggunaan aplikasi "firesheep" atau "airjack" yang akan memasukan diri dalam proses sending dan receiver user jaringan internet wifi. Sekali mereka masuk dalam proses itu, maka mereka akan memungut akun, pasword, sampai data privasi. Bahkan juga mereka bisa memakai SSL Strip untuk memperoleh password yang baru kalian kunjungi. Rekomendasiku adalah pemakaian VPN service provider komersil bila ingin memproteksi trafik dengan baik saat memilih wifi publik. Meskipun ada harga yang harus dibayarkan per tahunnya. Silahkan memilah sendiri apakah setimbang dengan harga yang dibayarkan!

Andy O'Donnell, Pakar jaringan.