PUASA SUNNAH PADA TANGGAL 9 DAN 10 MUHARRAM
Bismillah, Hari Tasu'ah pada tanggal 9- Muharram, yang jatuh pada hari rabu 13- Nopember dan, Hari Asyura pada tanggal 10- Muharram, yang jatuh pada hari kamis 14-Nopember ini.
Bismillah, Hari Tasu'ah pada tanggal 9- Muharram, yang jatuh pada hari rabu 13- Nopember dan, Hari Asyura pada tanggal 10- Muharram, yang jatuh pada hari kamis 14-Nopember ini.
Niat puasa hari Tasu'ah 9 Muharram :
Nawaitu shouma ghodin min yaumit tasu'a fi syahril muharrom sunnatan lillaahi ta'aala,
Aku niat puasa dari hari tasu'ah di bulan muharram karena Allah Ta'ala.
Niat puasa hari Asyuro 10 Muharram :
Nawaitu shouma ghodin min yaumit tasu'a fi syahril muharrom sunnatan lillaahi ta'aala,
Aku niat puasa dari hari tasu'ah di bulan muharram karena Allah Ta'ala.
Niat puasa hari Asyuro 10 Muharram :
Nawaitu shouma ghodin min yaumil asyuuro fi syahril muharrom sunnatal lillaahi ta'aala.
Aku niat puasa dari hari asyuro di bulan muharram karena Allah ta'ala.
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seandainya aku masih sampai pada tahun depan niscaya aku akan puasa tasu’a pada hari kesembilan bulan Muharram.
(HR. Muslim, didalam Kitab Riyadhush Sholihin hadits No.1253)
Dari Abu Qathadah ra. Bahwasanya Rasulullah saww. pernah ditanya tentang puasa hari Asyura, kemudian beliau menjawab: “Puasa itu dapat menebus dosa setahun yang telah lewat”.
(HR. Muslim, didalam Kitab Riyadhush Sholihin hadits No.1252)
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Ibnu 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu YAzid dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan".
(HR. Bukhori No.1867, An Nasa’I No.2330 dan Ahmad No.1837)
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir dari Abdurrahman bin Ishaq dari An Nu'man bin Sa'ad dari Ali dia berkata, seorang laki- laki bertanya kepadanya, pada bulan apakah kamu menyuruhku untuk berpuasa setelah bulan Ramadlan? Dia (Ali radliallahu 'anhu)
berkata kepadanya, saya tidak pernah mendengar orang yang bertanya demikian kecuali seorang lelaki yang bertanya demikian kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam, sadangkan saya duduk disampingnya, maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam menjawab:
" Jika kamu ingin berpuasa selain bulan Ramadlan, maka berpuasalah pada bulan Muharram, karena sesungguhnya ia bulan dimana Allah telah memberi taubat kepada kaumnya Musa dan memberikan taubat kepada kaum yang lain." Abu 'Isa berkata, ini merupakan hadits hasan gharib.
(HR. At Tirmidzi No.672, Ahmad No.1253)
Aku niat puasa dari hari asyuro di bulan muharram karena Allah ta'ala.
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seandainya aku masih sampai pada tahun depan niscaya aku akan puasa tasu’a pada hari kesembilan bulan Muharram.
(HR. Muslim, didalam Kitab Riyadhush Sholihin hadits No.1253)
Dari Abu Qathadah ra. Bahwasanya Rasulullah saww. pernah ditanya tentang puasa hari Asyura, kemudian beliau menjawab: “Puasa itu dapat menebus dosa setahun yang telah lewat”.
(HR. Muslim, didalam Kitab Riyadhush Sholihin hadits No.1252)
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Ibnu 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu YAzid dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan".
(HR. Bukhori No.1867, An Nasa’I No.2330 dan Ahmad No.1837)
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir dari Abdurrahman bin Ishaq dari An Nu'man bin Sa'ad dari Ali dia berkata, seorang laki- laki bertanya kepadanya, pada bulan apakah kamu menyuruhku untuk berpuasa setelah bulan Ramadlan? Dia (Ali radliallahu 'anhu)
berkata kepadanya, saya tidak pernah mendengar orang yang bertanya demikian kecuali seorang lelaki yang bertanya demikian kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam, sadangkan saya duduk disampingnya, maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam menjawab:
" Jika kamu ingin berpuasa selain bulan Ramadlan, maka berpuasalah pada bulan Muharram, karena sesungguhnya ia bulan dimana Allah telah memberi taubat kepada kaumnya Musa dan memberikan taubat kepada kaum yang lain." Abu 'Isa berkata, ini merupakan hadits hasan gharib.
(HR. At Tirmidzi No.672, Ahmad No.1253)
Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Humaid bin Abdurrahman Al Himyari dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam."
(HR. Muslim No.1982, At Tirmidzi No.671, Abudaud No.2074, Ibnumajah No.1732, An Nasai No.1595, dan Ahmad No.8178)
Mari kita hidupkan salah satu sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dengan berpuasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 Muharram, agar kita termasuk orang-orang yang beruntung di dunia maupun diakhirat.
Insya Allah, Aamiin yaa Rabbal'alamin.
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam."
(HR. Muslim No.1982, At Tirmidzi No.671, Abudaud No.2074, Ibnumajah No.1732, An Nasai No.1595, dan Ahmad No.8178)
Mari kita hidupkan salah satu sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dengan berpuasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 Muharram, agar kita termasuk orang-orang yang beruntung di dunia maupun diakhirat.
Insya Allah, Aamiin yaa Rabbal'alamin.